sumber: erwin prima
Aroma gurih camilan kacang dan ubi kayu
menyapa indra penciuman tatkala pelancong dari berbagai daerah keluar
dari area Bandar Udara Dumatubun, Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara,
Provinsi Maluku.
Rasa penasaran kontan terjawab saat kami
berjalan sekitar 200 meter menuju pusat kota. Di kawasan Jalan Jenderal
Sudirman di Langgur itu, teka-teki aroma gurih kacang dan ubi terjawab.
Rupanya, aroma itu berasal dari kacang tanah yang telah dikupas
kulitnya, dikemas di dalam botol. Sedangkan ubi kayu itu diasapi setelah
diparut dan diperas airnya.
Itu sebabnya, masyarakat di sana
menamai camilan kacang khas Kabupaten Maluku Tenggara tersebut “kacang
botol”. Adapun ubi kayu yang diasapi disebut “embal lempeng”. Ketenaran
akan gurihnya kedua jenis oleholeh itu tak hanya terhenti di jazirah
Kepulauan Kei, tapi juga sampai ke Papua, Jawa, Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan, hingga mancanegara.
Siapa pun yang hendak ke pusat
kota atau terbang dari Bandara Dumatubun disarankan mampir dulu di
sentra penjualan kacang botol dan embal lempeng.
Para sopir taksi
atau angkutan umum yang mengetahui penumpangnya berasal dari luar
Maluku Tenggara selalu mengingatkan atau menawari penumpangnya singgah
di sana.
Saat Tempo mampir di Jalan Sudirman, terlihat jejeran
puluhan kios di kiri-kanan jalan. Para pedagang kebanyakan menjual
kacang botol dan embal lempeng yang dipasang di etalase atau digantung
di depan gerai. Aroma khas kacang dan ubi kayu pun menyeruak kian
menusuk. Menggoda untuk dinikmati.
“Silakan dicicipi, Pak,” kata
Ahmad, seorang pedagang. Dia dan rekan-rekannya menjual tiga bungkus
embal lempeng seharga Rp 25 ribu. “Itu embal lempeng buatan Desa
Ngilngof,” katanya.
Adapun embal buatan Desa Debut dijual Rp 20
ribu per tiga bungkus. Sedangkan embal buatan Desa Ibra dijual Rp 10
ribu per tiga bungkus. Harga tersebut bervariasi hanya pada faktor
perbedaan rasa. “Embal Ngilngof lebih ringan dan putih ser ta gurih
dibanding yang lain,” kata dia.
Para pelancong ke Maluku Tenggara setiap kali mencari oleholeh selalu membeli kacang botol dan embal lempeng.
Kacang
botol selama ini dipadu dengan embal jika dimakan Jadi, ketika membeli
oleh-oleh ka cang botol, selalu disertai dengan embal, kare na kedua
jenis makanan ini selalu dimakan bersama-sama.
Rupanya, embal
lempeng dan kacang botol tak hanya dijual di Jalan Sudirman. “Kalau mau
bawa yang lebih gurih untuk oleholeh, nanti belinya di Tual,” kata Jopi
Jaftoran, sopir taksi, berpromosi kepada li ma pelancong.
Untuk
sampai di Kota Tual, wisatawan yang berma lam di ho tel-hotel di kawasan
Langgur bisa menggu nakan kendara an darat, sekitar 10 menit per
jalanan.
Tual, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara, itu kini dimekarkan menjadi Kota Tual, ter letak di Pulau Dullah.
Pulau
Dullah dan Pulau Kei Kecil dihubungkan oleh sebuah jembatan Watdek
dengan ben tangan sekitar 200 meter. Jopi benar. Tatkala kami tiba di
Kota Tual, terlihat camilan yang membuat ketagihan itu dikemas lebih
apik. Rasanya pun lebih bervariasi.
Menurut Pertiwi Albram, 38
tahun, produsen sekaligus pedagang kacang botol dan embal lempeng di
Kota Tual, pasaran kacang botol dan embal mengalami pasang-surut. Kadang
dalam sehari terjual 20 botol. Tapi pada saat kapal putih milik PT
Pelayaran Nasional Indonesia berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso, Tual,
untuk berlayar ke wilayah barat, semua kacang botol laris manis terbeli.
“Pernah
biar satu botol pun tidak ada lagi,” kata alumnus Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Pattimura itu. Omzet toko milik ibu satu anak
keturunan Arab itu mencapai Rp 25 juta per bulan.
Ia menggeluti
industri rumahan kacang botol itu sejak meraih gelar sarjana. Untuk
embal, dia menerimanya dari pembuat di enam desa yang ada di Kei Kecil.
Sebelum
tahun 2000, hanya terdapat dua kelompok pembuat kacang botol di Maluku
Tenggara. Sekarang terdapat tujuh kelompok industri rumah tangga kacang
botol yang tersebar di tiga sentra produksi kacang botol, yakni kawasan
Pasar Masrum, Tual, Desa Ohoijang, dan Desa Debut, Kei Kecil.
Mereka
membuat dengan tiga cita rasa kacang botol: rasa bawang, asin, dan
manis. Harga yang ditawarkan bervariasi. Kacang botol rasa bawang dijual
seharga Rp 20 ribu. Sedangkan kacang botol rasa asin dan manis dijual
Rp 15 ribu per botol besar.
Untuk lokasi pembuat embal lempeng,
adanya di Desa Ngilngof, Debut, Loon, Rumat, Ohoidertutu, dan Desa
Weduar, Kecamatan Kei Kecil. Embal lempeng disediakan dalam dua cita
rasa dan dua bentuk. Bentuknya lempengan dan kembang dengan rasa kacang
dan tanpa campuran kacang.
Aneka rasa dan kemasannya sanggup
menggoda pelancong. Lihatlah Taslim Kalidupa, pelancong asal Ambon. Ia
sengaja membeli enam botol kacang rasa asin dan dua botol rasa bawang.
“Untuk oleh-oleh teman-teman di kantor,” kata Taslim.
http://tual-comunity-online.blogspot.com/2009/01/gurihnya-kacang-botol-dan-embal-maluku.html
Archive
-
▼
2012
(22)
-
▼
April
(20)
- Kerajinan Tangan Maluku Masih Diminati Wisatawan
- Potensi Pengembangan Rumput Laut di Prov. Maluku
- Gurihnya Kacang Botol dan Embal Maluku Tenggara
- PENGELOLAAN MINYAK KAYU PUTIH KABUPATEN BURU , PRO...
- Kerajinan Kulit Mutiara, Cengkih Dipamerkan di Jak...
- MENGENAL TANAMAN SAGU SEBAGAI PELUANG USAHA
- POTENSI KELAPA KAPET SERAM PROVINSI MALUKU
- Usaha Budidaya Lola di Maluku Butuh Pengawasan Pem...
- Permintaan Kerajinan Alifuru yang semakin Meningkat
- Potensi Bisnis di Laut Maluku
- Membangun bisnis coffee shop adalah mendesainnya
- Cara Pria Berbisnis
- Berbisnis dengan Website
- Atur Perputaran Modal dengan Cermat
- Ajakan menjadi Pengusaha
- Ahli Usaha Kecil Berkat Usaha Kecil
- 6 Rahasia Sukses Berwirausaha
- Cara sukses di bisnis warnet (warung internet)
- Cara Mengembangkan Usaha Kecil Menengah Indonesia ...
- Potensi Sagu: Paling Indonesia
-
▼
April
(20)
Followers
Sabtu, 21 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Popular Posts
- Kerajinan Tangan Maluku Masih Diminati Wisatawan
- Gurihnya Kacang Botol dan Embal Maluku Tenggara
- PENGELOLAAN MINYAK KAYU PUTIH KABUPATEN BURU , PROV,MALUKU
- Potensi Sagu: Paling Indonesia
- MENGENAL TANAMAN SAGU SEBAGAI PELUANG USAHA
- Potensi Pengembangan Rumput Laut di Prov. Maluku
- Kerajinan Kulit Mutiara, Cengkih Dipamerkan di Jakarta
- Membangun bisnis coffee shop adalah mendesainnya
- Potensi Bisnis di Laut Maluku
- Industri Rumput Laut Penggerak Ekonomi Maluku
0 komentar:
Posting Komentar